Karena bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup didunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah . Jadi mana yang harus kupilih, aku
tidak tahu.
( Filifi 1: 21-22 )
( Filifi 1: 21-22 )
Pengantar :
Setiap orang menginginkan
hidup Sukses, Kaya, Pintar dan Bahagia didalam hidupnya, tetapi hanya sedikit
orang yang mempersiapkan diri dengan sungguh – sungguh untuk dapat meraih
Sukses, Kaya, Pintar dan Bahagia di dalam hidupnya.
Sebenarnya tidak ada alasan
yang jelas yang dapat membedakan kehidupan orang percaya kepada Kristus dengan
yang bukan Kristen atau ateis sekalipun. Selain terlihat dari sikap hidupnya
sehari – hari dan kontribusi apa yang diberikan kepada dunia melalui pemikiran
serta perbuatannya selama hidup didunia.
Gugatan negara lain kepada
bangsa Indonesia yang mengaku sebagai negara beradab , dan beragama dalam
mentalitas hidup sebenarnya sangat wajar. Sebab tidak ada relavansinya bahwa
orang Indonesia yang mengaku beragama menjalani nilai – nilai agama secara baik
dan benar, melainkan sikap hidupnya lebih buruk dari orang yang tidak beragama.
Gugatan kepada orang – orang
muda GMIT sebenarnaya hal wajar juga, sebab banyak orang yang mengaku Permata
atau pengurus Permata , namun pola hidupnya jauh dari nilai – nilai kristiani
yang sebenarnya, sebab mereka bukan pekerja keras/rajin , mereka bukan orang
yang tekun , mereka hanya orang muda yang gampang mengeluh,mudah menyerah,
mudah menyalahkan diri sendiri dan orang lain , tidak punya tujuan hidup serta
hidup hanya untuk diri sendiri, kalaupun mereka menjadi Pengurus Permata, itu
hanya simbolis/hanya gaya hidup, jarang yang meyakini itu adalah Panggilan
Tuhan dalam hidupnya untuk menjadi Pelayan yang sungguh sungguh dimasa mudanya.
Kompetisi atau perjuangan
hidup dari jaman dulu tetap sama sampai saat ini yakni ; HIDUP ITU SULIT,hanya
orang – orang yang memiliki otak/pengetahuan ; memiliki sikap tekun, ulet,
semangat juang yang tinggi dan spritualitas hidup yang dapat bertahan.Harus
diketahui ketika dunia mengadakan Kompetisi Hidup, seringkali tidak menilai
seseorang itu berdasarkan Agamanya melainkan berdasarkan ; Knowledge (
pengetahuan); Skill( keahlian ) dan Attitute ( sikap hidup) yang dimiliki.
Hanya orang – orang yang
bertahan hidup di dunia yang dapat menantikan kasih anugerah Surgawi.Sehingga
tidak mungkin orang mengaku menerima anugerah Allah namun menyesali hidup serta
tidak terus berpikir untuk memberi arti hidupnya.
Dunia ini tidak kekurangan
orang yang pintar dan berpengetahuan luas, dunia tidak kekurangan orang – orang
baik dan dunia juga tidak kekurangan orang – orang yang beragama, namun dunia
kekurangan Pemimpin yang mempunyai kapasitas tinggi dan mampu mengimplementasi
kepintarannya, kebaikannya serta nilai agamanya untuk membawa dunia kearah yang
lebih baik, maju, beradab, penuh kasih serta rasa takut akan Tuhan.
Eksposisi Filipi 1; 21-22
Pembuktian menunjukan bahwa
lebih mudah seorang yang dari mudanya mengenal kasih Tuhan dalam hidupnya dapat
lebih lama mempertahankan imannya sampai akhir hidupnya, dibandingkan seseorang
yang dimasa tuanya baru merasakan kasih Tuhan dalam hidupnya. Pembelajaran akan
pengenalan Allah haruslah sampai seumur hidup, kita harus terus menerus mau
diperbaharui menuju kesempurnaan bersama dengan Kristus.Hendaknya pengenalan
kita memiliki dasar yang teguh kepada Dia,
Pengenalan akan Allah,
seharusnya didasari dari awal bahwa kita adalah Orang Berdosa, yang karena
kesalahan dosa kita sebagai manusia. Tidak ada cara yang dapat menyucikan kita
dari dosa selain Sang Maha Suci itu sendiri yaitu Yesus Kristus, Kita harus
sadar bahwa sebagai manusia, keinginan kita untuk berbuat dosa, terus menerus
menghantui kita sampai napas kita berakhir.Satu hal yang dapat menghalau
keinginan dosa itu adalah bila kita memiki hubungan pribadi dengan Allah.
Hubungan pribadi ini dapat tercipta bila kita memiliki pengenalan pribadi melalui
keinginan terus menerus belajar dan berkarya bagi Allah.
Menjadi pelayan Tuhan melalui
Permata GMIT merupakan anugerah Allah untuk dapat mengenal lebih dekat dengan
Allah dan dapat berakar dalam pengenalan akan Allah itu sendiri. Seringkali
kita merasakan jamahan serta kesertaan Allah didalam pelayanan Permata.
Menjadi anggota atau Pengurus
Permata GMIT, sebenarnya mendidik kita untuk dibangun didalam Dia ,untuk
mengetahui kehendak Allah bagi dunia, kita dididik untuk menjadi teladan dalam
segala perkara, Kita dituntut untuk mengunakan akal budi/pengetahuan kita
secara optimal, kita juga dididik untuk mempunyai sikap hidup yang benar, serta
dapat menjalankan nilai – nilai kristiani dalam pola hidup keseharian kita.
ebenarnya dengan menjadi
Permata , mengajak kita untuk menjadi orang muda yang berpendirian teguh dalam
pengenalan iman akan Dia, menjadikan kita pribadi – pribadi yang utuh yang
dapat menjadi kesaksian hidup bagi diri sendiri, keluarga , masyarakat dan bagi
dunia.Rencana Allah bagi dunia dapat terwujutkan melalui perilaku kehidupan
kita sebagai orang – orang muda yang sungguh sungguh melayani tugas melalui
Pelayanan Permata.
Dari semua hal yang terindah
yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, semuanya harus berakhir menjadi
ucapan syukur yang terlihat dari cara kita berpikir, berbicara dan bertindak.
Sehingga melalui hidup kita , maka keluarga kita,masyarakat kita, dan dunia
tahu akan kehadiran Kristus ditengah – tengah dunia.
Kesimpulan
Menjadi apa Hidup seseorang
dimasa Tuanya dapat tercermin dari cara Hidup dimasa Mudanya. Bila seorang dari
masa mudanya sudah terlihat akan, cintanya akan Tuhan, kesungguhannya dalam
belajar, ketekenunannya akan bekerja keras, semangatnya yang pantang menyerah
dan harapannya akan kasih Tuhan , merupakan awal dari gambaran masa Tuanya .
Sebuah filsafat Cina kuno mengatakan “ Apa yang kamu Tanam , Itu yang akan kamu
Tuai ; merupakan jalinan filosofi apa yang dikatakan oleh kitab Amsal dalam
perjanjian lama.
Anda tidak dapat hanya belajar dan menghapal teori cara berenang bila anda tidak pernah terjun keair , mencoba berulang kali, sehingga anda bias menguasai bagaimana cara berenang. Sama halnya dalam kehidupan, iman tanpa perbuatan adalan mati. Manusia tanpa bekerja memberi buah ditengah dunia ini pada dasarnya juga adalah manusia mati.
Anda tidak dapat hanya belajar dan menghapal teori cara berenang bila anda tidak pernah terjun keair , mencoba berulang kali, sehingga anda bias menguasai bagaimana cara berenang. Sama halnya dalam kehidupan, iman tanpa perbuatan adalan mati. Manusia tanpa bekerja memberi buah ditengah dunia ini pada dasarnya juga adalah manusia mati.
“Kebijaksanaan”
Tuhan berikanlah aku pengetahuan untuk bisa mengetahui apa yang bisa aku ubah dari apa yang aku terima. Berikanlah kepadaku pengertian untuk bisa menerima apa yang tidak bisa aku ubah dan berikanlah aku kebijaksanaan untuk bisa membedakannya.
Tuhan berikanlah aku pengetahuan untuk bisa mengetahui apa yang bisa aku ubah dari apa yang aku terima. Berikanlah kepadaku pengertian untuk bisa menerima apa yang tidak bisa aku ubah dan berikanlah aku kebijaksanaan untuk bisa membedakannya.
http://kumpulankhotbahkristen.wordpress.com
Posting Komentar