Sejarah Singkat

Kamis, 22 Maret 20120 komentar


I.        Sejarah Berdiri Dan Berkembangnya Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat


Sejarah Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat tidak dapat dilepaskan dari seluruh aktivitas jemaat yang telah terjadi selama ± 63 tahun. Penulisan perkembangan Jemaat dibagi dalam beberapa periode, hal ini disebabkan karena terbatasnya data/arsip yang ada di sekretariat jemaat. Perkembangan jemaat ini sejak terbentuk ada juga keadaan pelayanan dan periode pembangunan gedung kebaktian sebagai berikut :

1.        Periode berdiri atau terbentuknya jemaat
Pada masa sebelum perang dunia ke- II, hanya terdapat sebuah gedung kebaktian, yakni Gereja Bet’El Oesapa bagi jemat-jemaat yang tersebar dari Batas Kota Lama sampai Noelbaki. Ketika Jepang menyerang Indonesia (1942), jemaat menjadi tercerai berai di beberapa tempat evakuasi. Pelayanan terhadap seluruh jemaat menjadi sulit. Pada tahun 1943, Pdt. Pieter Sahertian meminta P.F. de Haan (berstatus sebagai Guru Jemaat; terhitung tanggal 1 Februari 1943) untuk membantu menangani pelayanan di wilayah Tuak Sabu (Oesapa), Lasiana, Tarus dan Noelbaki. Dari semua wilayah pelayanan ini kemudian berkembanglah 4 pos pelayanan yakni :
·       Pos Pelayanan Tuak Sabu, di rumah Keluarga Welhelmus Mbura
·       Pos Pelayanan Lasiana, di rumah Keluarga Zet Toepa
·       Pos Pelayanan Manikin, di rumah Keluarga Yob Samuel Lolo
·       Pos Pelayanan Tarus, di rumah Keluarga Petrus Lomandelo
Pada tahun 1847, Pos Pelayanan Tarus pecah menjadi dua, yakni : yang disebut dengan nama Tarus Luar dengan tempat kebaktiannya di rumah keluarga Simon Saku di Oetete dan Tarus Dalam dengan tempat kebaktiannya di rumah keluarga Petrus Lomandelo. Sebagai catatan tambahan : bahwa dikemudian hari, Pos Pelayanan  Tuak Sabu berkembang menjadi Jemaat Lahairoi Tuak Sabu; Pos Pelayanan Tarus Dalam berkembang menjadi Jemaat Jemaat Getsemani Tarus Timur; Pos Pelayanan Tarus Luar berkembang menjadi Jemaat Bethesda Tarus Tengah; dan Pos Pelayanan Maniking dan Lasiana bergabung menjadi Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat.
Nama Ebenhaezer (Sampai di Sini Tuhan Menolong Kita) dipilih oleh Bpk. P.F. de Haan karena memiliki makna historis, yakni Tuhan telah menolong Jemaat-Nya selama masa perang dunia ke II. Setelah perang itu berakhir, jemaat pun merasa telah lepas dari penderitaannya.
Jemaat ini didirikan pada tanggal 31 Oktober 1948, yang diawali dengan perintisan gedung kebaktian darurat. Jemaat mula-mula yang ikut berbakti, yakni dari wilayah Maniking, Lasiana, Tuak Sabu dan Bimopu.

2.        Keadaan pelayanan jemaat
Data mengenai jumlah jemaat (statistik jemaat) pada awal pelayanan tidak tercatat dengan baik, tetapi ada beberapa keluarga besar yang tersebar dalam wilayah pelayanan, yakni :
Kel. Nuban di Noelbaki
Kel. Logo di Tarus
Kel. Lollo dan Bu’u di Maniking
Kel. Poy di Tuak Sabu
Kel. Toepa dan Messakh di Lasiana
Jadi awal berdirinya jemaat ini didominasi oleh etnik Rote dan sebagian kecil etnik Timor dengan pekerjaan pokoknya adalah bertani dan menyadap lontar. Untuk memperoleh data tentang jemaat (statistik jemaat), maka dilakukan sensus pada setiap awal tahun dan perkunjungan pelayanan di rumah-rumah jemaat. Hal ini juga sekaligus sebagai langkah awal dari pelayanan dan bagi pertumbuhan serta perkembangan ke depan. Selanjutnya, semua data dan informasi yang telah diperoleh akan disampaikan dalam sidang Majelis Jemaat demi penataan pelayanan yang lebih baik dan efektif.

3.        Pembangunan rumah kebaktian
Ø  Periode rumah kebaktian darurat : 1948 – 1952
Pada hematnya, jika dibandingkan antara perkembangan rumah-rumah jemaat dan gedung kebaktian, maka dirasa amat mendesak, sehingga pada tahun 1947 diadakanlah pertemuan tokoh-tokoh jemaat di SD GMIT Manumuti. Lokasi yang diusulkan adalah km 13 (sekarang Kantor Kecamatan Kupang Tengah) dengan pertimbangan bahwa letaknya ada di tengah, antara jemaat Tuak Sabu dan Jemaat Noelbaki. Namun, dalam pertemuan itu tidak dicapai suatu kesepakatan yang baik.
Pada tahun 1948, Guru Jemaat P.F. de Haan merintis rumah kebaktian darurat bagi jemaat Maniking, Bimopu dan Lasiana. Rumah kebaktian dengan ukuran 12 X 8 m² (selanjutnya 31 Oktober 1948, ditetapkan sebagai hari berdirinya Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat) atapnya dari daun gewang dan beralaskan tanah. Rumah kebaktian ini dirintis dengan swadaya jemaat secara bergotong royong, seperti : menebang pohon di Air Sagu dan beberapa tempat lainnya di Tarus atas izin dari Raja Kupang. Tempat kebaktian ini digunakan sampai tahun 1955.
Ø  Periode pembangunan rumah kebaktian I : 1952 – 1960
Setelah rumah kebaktian darurat dipakai selama ± 4 tahun, maka pada tahun 1952 mulai dibangun yang permanen dengan ukuran 18 X 8 m². Pembangunan juga dikerjakan secara swadaya dan dikoordinir langsung oleh Bpk. P.F. De Haan, sebagai Guru Jemaat. Peletakan batu pertama dilakukan oleh MSH GMIT, Pdt. J.L. Abineno dan pada tahun 1960 dithabiskan oleh Ketua Klasis Kupang Pdt. B.J. Yacob. Gedung ini digunakan sampai tahun 1985.
Ø  Periode pembangunan rumah kebaktian II : 1984 - sekarang
Pada tahun 1981, kondisi rumah kebaktian yang termakan usia dan tidak dapat menampung jemaat yang bertambah, maka sebagai langkah awalnya dibentuklah panitia pembangunan, sbb :
Ketua              : Bpk. Y. Ngeu
Sekretaris        : Bpk. A. De Haan
Bendahara       : Ibu S.E. Frans
Seksi-seksi       : (sebagai pendukung panitia inti)
Tujuan dan tugas utama mereka adalah mengupayakan dana awal bagi pembangunan. Bersama dengan rencana pembangunan rumah pelayanan, maka diadakan rapat majelis jemaat dan panitia (3 Juli 1983). Hasilnya, beberapa orang dipilih, yakni :
Koordinator                            : Pdt. I.N. Frans
Dari unsur Majelis                   : Bpk. A. De Haan
Dari unsur Pemuda                 : J. A. Ndun
Dari unsur Perempuan             : Ny. Messakh – Fanggidae

Mereka ditugaskan untuk mengumpulkan data dan informasi (tanggapan) dari jemaat tentang prioritas pembangunan. Setelah bekerja selama 1 bulan, semua jemaat memberikan tanggapan yang sama, bahwa rumah kebaktin memang sudah tidak layak (termakan usia, rusak berat, terlalu kecil) karena prioritasnya adalah rumah kebaktian, kemudian rumah pelayan. Selanjutnya diharapkan agar panitian dapat menyusun program kerjanya dan segera melaksanakannya. Sejalan dengan mandat jemaat kepada panitia sebagai satu persekutuan, maka rencana pembangunan mulai dikerjakan oleh panitia bersama seksi-seksi dan didukung penuh oleh jemaat. Perancang gambar gedung adalah F.E.R. Mae (alm), seorang pegawai Dinas PU Kab. Kupang.
Ukurannya : 28 X 28 m², terdiri dari 2 bagian yakni :
1.      Berukuran 23 X 12 m² dan di atas pintu masuk ada balkon berukuran untuk 12 X 5 m² sebagai tempat untuk PS dan VG.
2.      Berukuran 12 X5m², yang dibangun 2 lantai yakni lantai I untuk ruang konsistori (persiapan) dan lantai II untuk ruang sektetariat.
Sumber dana , sebagai berikut :
1.      Swadaya jemaat (Rp. 100.000/ RT, 6 kali)
2.      Kolekte ke-2 (pembangunan) dari kebaktian utama
3.      Sumbangan dari berbagai pihak, baik uang maupun barang, dll.
Jadi secara umum, pembangunan ini dilaksanakan dengan swadaya jemaat, dimana tercetat pengumpulan dana khusus dilakukan sebanyak 6 kali. Pada tanggal 30 April 1984, dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Pdt. Thobias Messakh (Ketua MS GMIT).
Oleh karena rencana pembangunan rumah kebaktian yang lebih besar, maka rumah kebaktian yang pertama pun tidak perlu dibongkar, sehingga jemaat tetap berbakti tanpa terganggu dengan pembangunan itu. Setelah pengerjaan atap gedung selesai, barulah atap gedung lama dibongkar.

II.   Penggorganisasian Pelayanan
Seiring dengan berjalannya waktu maka pelayanan terus-menerus berjalan sesuai dengan harapan Jemaat. Bahkan didalam kurun waktu selama jemaat ini berdiri sudah beberapa Pendeta yang melayani sesuai dengan SK penempatan Pendeta oleh pihak Majelis Sinode.
Adapun nama-nama pendeta yang pernah memimpin Jemaat Ebenhazer Tarus Barat serta susunan majelis harian dan BP3J periode 2011 – 2015,  sebagaimana tergambar pada Tabel 1 dan 2 berikut ini:

TABEL 1
NAMA-NAMA PENDETA YANG PERNAH MELAYANI

 DI JEMAAT EBENHAEZER TARUS BARAT

No
N A M A
M A S A
KETERANGAN
1.
Pdt. P.F. de Haan *)
1943 – 1968
*) Dua kali merangkap tugas melayani Jemaat Ebenhaezer Tarus Barat karena ketiadaan Pendeta, yakni pada tahun 1983 – 1985 dan 1990 – 1991.
2.
Pdt. M. Kana
1968 - 1983
3.
Pdt. A.M. Loelan
1985 – 1990
4.
Pdt. L. Jumetan
1992 – 1993
5.
Pdt. J.L.M. Litualy
1993 – 1998
6.
Pdt. M. Mabilehi
1998 – 2002
7.
Pdt. Y. Pulamau
2002- 2006
8.
Pdt. S.B.A. Meza-Tauk, STh
2006 - 2009
9.
Pdt. M. A. E. Solu-Kerihi, SmTh
2009-Sekarang


Sumber Data : Sekretariat Gereja Ebenhaezer Tarus Barat, 2012



TABEL 2

NAMA – NAMA ANGGOTA MAJELIS HARIAN DAN  UNIT PELAYANAN JEMAAT EBENHAEZER TARUS BARAT
PERIODE 2011- 2016


NO
NAMA ANGGOTA
MAJELIS JEMAAT
JK

JABATAN

KET.
1
M. A. E. Solu-Kerihi, SmTh
P
Ketua Majelis
Pendeta
2
Dra Sofia Malelak–de-Haan
P
Wakil Ketua I
Penatua
3
Max J. R. Rohi
L
Wakil Ketua II
Penatua
4
Ir. Arben Malelak
L
Sekretaris I
Penatua
5
Erna T. Kore Radja
P
Sekretaris II
Diaken
6
Linda Inabui
P
Bendahara
Penatua

Anggota :


Penatua

-          Marten Bees
L
anggota
Penatua

-          Daut Mangesa
L
anggota
Penatua

-          Nutje Djunina
L
anggota
Penatua
7
Komisi :


Penatua

-          Adelgina Tanesip-Liu
P
Komisi Diakonia
Penatua

-          Alfred Saubaki
L
Komisi Koinonia
Diaken

-          Abraham de-Haan
L
Komisi Oikonomia
Penatua

-          Petrus Busu
L
Komisi Marturia
Diaken

-          Shinta Nenohai
P
Komisi Liturgia
Diaken

-          Soleman Ratu
L
Ketua Pembangunan
Penatua
8
BP3J




Anggota :




-          Silas Beri
L
Anggota
Penatua

-          Toni Tube
L
Anggota
Penatua

-          Anton Messakh
L
Anggota
Penatua

-          Greta Taopan
L
Anggota
Penatua

-          Yovin Ndapaloka
L
Anggota
Diaken

-          Agabus Lasiobeng
L
Anggota
Penatua

-          Rizak Medo
L
Anggota
Penatua

Sumber Data : Sekretariat Gereja Ebenhaezer Tarus Barat, 2012
Share this article :

Posting Komentar

Loading...
Get this widget

Blogger news

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GEREJA EBENHAEZER TARUS BARAT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger