Sebuah Renungan Kristen Dari Yohanes 6:26
Hari Ini Tidak Ada Roti!
Sebuah Renungan Kristen Dari Yohanes 6:26
(Khusus kalangan Kristen)
Kisah ini unik sebab 5000 orang yang telah mendapatkan roti sekaligus
melihat kelimpahan 12 bakul pasti akan tergiur untuk melihat hal lebih
besar lagi, yang berada di benak mereka bahwa Yesus akan mengadakan
mujijat yang lebih “wah” lagi, mungkin membuat roti turun dari surga
seperti yang dialami nenek moyang mereka.
Antusias
mereka membuat keinginan untuk mencari dan terus mencari Yesus, entah
itu digerakan oleh rasa lapar akan ajaran Yesus yang murni melebihi
kefasihan lidah para ahli Taurat atau mungkin murni karena lapar
jasmaniah orang-orang malas yang rohani ini. Tapi yang jelas Yesus
menghardik mereka. Yesus berkata:
“Sungguh,
kalian mencari Aku bukan karena kalian sudah mengerti maksud
keajaiban-keajaiban yang Kubuat, tetapi karena kalian sudah makan sampai
kenyang. (Yohanes 6:26 BIS)
Hal
yang Yesus lakukan ini sungguhlah sangat mengherankan bagi kita pembaca
masa kini, sebab jaman kita kini orang akan merasa nyaman jika
mempunyai banyak pengikut, akan senang bila namanya disanjung, akan
merasa bahagia jika disapa dengan kata “Bos”, “Gembala”, “Pak Pendeta”
dan berbagai sapaan yang berkaitan dengan gelar maupun jabatan yang
tinggi. Namun sebaliknya dengan Yesus, Ia malahan menyingkir saat orang
banyak ingin menjadikan Dia “raja” (6:15), ia malahan menghardik orang yang menyapa “rabi” (6:25-26) dan Ia tidak memenuhi promosi 5000 yang telah menikmati Roti dengan cara tidak memberi mereka roti lagi.
Tentunya kita akan bertanya:
Mengapa Yesus lakukan itu?
Jawaban yang disajikan Alkitab justru malahan sederhana dan kita tidak perlu berpusing-pusing untuk menebaknya. Yaitu:
Mereka tidak ”Klop” dengan Yesus
Yesus
telah menunjukan tanda-tanda yang ajaib agar mereka mengerti siapa
diriNya, tetapi mereka tetap tidak mengerti, justru malahan ingin
memanfaatkan Yesus sebagai “pahlawan” yang akan menumbang Imperialisme
Romawi. Padahal tanda yang Yesus berikan untuk menunjukan kemesiasan-Nya
yang menebus mereka dari dosa. Ini merupakan tidak “klop” yang pertama.
Baiklah saya beri detailnya, Yesus bergerak dan digerakan “Kerajaan
Allah”, seluruh tindakanNya hanya untuk kerajaan Allah, dimana Allah
menjadi Raja dan umat manusia menjadi warga kerajaanNya. Hal sebaliknya
yang terdapat pada Israel masa itu, mereka digerakan dan bergerak dalam
“kerajaan Israel” dengan arti-an menekankan keadaan jasmani saja.
Alhasil mereka tidak “Klop” dengan Yesus.
Tidak “klop” yang lain ialah:
Yesus mengajar agar mereka mengalami perubahan hidup (metanoia), ternyata mereka datang bukan untuk belajar malahan hanya menonton keajaiban mujijat Yesus.
Mereka kira dengan disanjung dengan sapaan: “Bapak Guru, kapan Bapak sampai di sini?” (6:25) akan
membahagiakan Yesus, ternyata malahan dapat hardikan, karena Yesus
lebih senang berurusan dengan motivasi ketimbang manis bibir mereka.
Jadi ketika Yesus berkata:
Hari Ini Tidak Ada Roti!
Maka instruksi Komandan mereka:
BALIK KANAN BUBAR JALAN, G’RAK
(Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia) Yohanes 6:66
Refleksi:
Hanya kita sendiri yang mengenal seberapa “Klop”nya kita dengan Yesus.
Salam.
Sumber:
Alkitab Terjemahan Baru, LAI, 2009.
Posting Komentar